Finalis Nasional Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2012

Program Wirausaha Muda Mandiri 2012 sudah sampai pada tahapan penjurian wilayah yang dilaksanakan secara bertahap. Berikut adalah hasil Penjurian Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri di wilayah : ;.

Belajar Otodidak, Muzakki Raih Omzet Ratusan Juta

Muhammad Muzakki sukses menggeluti usaha pembuatan booth sejak 2008. Pria asal Jakarta ini mengerjakan pesanan booth mulai tahap desain hingga pesanan selesai dan siap pakai.

Mengasah Naluri Bisnis

Ketika pulang dari kuliah di Amerika Serikat, Erwin Aksa menggenggam optimisme tinggi. Ia sudah belajar banyak dari para usahawan Amerika dan terutama di ruang kuliah.

Empat Tips Kelola Bisnis Pemula ala Ciputra

Pengusaha kawakan Ciputra memberikan tips mengelola bisnis, khususnya untuk pebisnis pemula. Seperti apa?

Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Buku “Chairul Tanjung Si Anak Singkong” diluncurkan bertepatan usia Chairul Tanjung (CT) setengah abad. CT, demikian nama panggilannya, adalah pengusaha Indonesia yang sukses dalam wirausahanya dan memperluas usahanya.

Kamis, 13 Desember 2012

Empat Tips Kelola Bisnis Pemula ala Ciputra

Pengusaha kawakan Ciputra memberikan tips mengelola bisnis, khususnya untuk pebisnis pemula. Seperti apa?

"Saya ini memang lahir sebagai pengusaha dulu, baru profesional. Saya sekarang jadi sadar bahwa bisnis itu perlu dikelola agar bisa semakin maju," kata Ciputra saat memberikan tips bisnis di Global Entrepreneurship Week di Gedung Bank Indonesia (BI) Jakarta, Senin (12/11/2012).

Menurut Ciputra, mengelola bisnis itu tidak ada kata baku bahwa pengusaha ini harus bertindak seperti ini dan seperti itu. Yang lebih penting adalah bagaimana mengelola setiap hambatan bisnis menjadi sebuah peluang bisnis di masa depan.

Ciputra memberikan tipsnya dalam berbisnis. Pertama, barang atau jasa yang ditawarkan itu tidak harus baru, tetapi yang lebih penting lagi adalah unik. Dengan keunikan ini, orang akan melihat apa yang kita tawarkan dan orang akan tertarik untuk membeli.

Kedua, menciptakan merek (brand) sendiri. Buatlah merek yang khas dan gampang diingat oleh konsumen. Dengan merek yang gampang diingat, pembeli juga akan gampang mengingatnya dan selalu ingin untuk membelinya. "Tapi merek ini bisa diciptakan dari sebuah produk yang dibuat oleh orang lain. Misalnya kita sudah membeli kaus dari orang lain, lalu mereknya dibuat oleh kita sendiri. Itu tidak apa-apa," katanya.

Ketiga, pasarkan secara online. Sekarang ini sudah marak berbisnis via dunia maya. Dengan cara ini, produk atau jasa bisa langsung tersebar ke pelosok. Keempat, tinggalkan cara bisnis konvensional. Pakailah agen. Di sini bisa saja barang atau jasa itu dijual melalui agen-agen penjualan. Ini akan lebih mempercepat penjualan bisnis.

Lebih dahsyat lagi, kata Ciputra, bila bisnis yang kita kelola bisa diciptakan model bisnis secara waralaba (franchise).(mlk)

Sumber : kompas.com

Rabu, 12 Desember 2012

Ingin Sukses Berinvestasi, Ini Caranya

Menabung dan investasi merupakan dua hal yang berbeda. Untuk menyiapkan tujuan jangka panjang seperti dana pensiun, dana pendidikan, tak cukup jika hanya sekadar menabung.

Menabung akan menghadapi risiko tergerus inflasi. Untuk itu, menabung sebaiknya hanya digunakan untuk menyimpan dana darurat atau keperluan sehari-hari.
Sementara itu, investasi bertujuan untuk menambah aset kekayaan, yang memiliki keuntungan melebihi tingkat inflasi. Beberapa contoh investasi seperti tanah, properti, saham, reksa dana, logam mulia, hingga koleksi seni.

Sebelum berinvestasi, ada berapa langkah yang harus Anda persiapkan. Perencana Keuangan dari Commonwealth Bank Indonesia, Edrin Sunandar, menjelaskan, sebelum memulai investasi, tentukan terlebih dahulu tujuan investasi. Tujuan ini seperti dana darurat, menyiapkan dana pendidikan, atau bahkan plesir keliling dunia beberapa tahun mendatang.

Setelah itu, siapkan terlebih dahulu dana darurat. Dana darurat ini penting untuk meng-cover kebutuhan darurat dan tak terduga. Besaran dana darurat ini tergantung masing-masing kondisi investor.
Untuk single, besarnya tiga kali biaya hidup bulanan, untuk yang sudah menikah, tujuh kali biaya hidup bulanan, dan bagi yang memiliki anak, menyediakan biaya hidup 9-12 kali.
"Selain dana darurat, jangan lupa memiliki proteksi dari asuransi kesehatan. Jika tak memiliki keduanya, rencana investasi bisa terganggu," ujar Edrin kepada VIVAnews.

Setelah dana darurat dan proteksi tercapai, hitung arus kas. Jangan lupa lunasi utang non produktif seperti cicilan kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA). Setelah itu, pilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko.

Edrin menjelaskan, salah satu cara mudah untuk berinvestasi adalah melalui reksa dana. Reksa dana adalah bentuk investasi dengan menghimpun dana dari investor untuk diinvestasikan oleh manajer investasi dalam portofolio efek. Reksa dana ini memiliki keunggulan, yaitu mudah dan tidak membutuhkan dana yang besar untuk memulai investasi.

Ia mengingatkan, setiap investasi selalu memiliki risiko. Risiko jika berinvestasi di reksa dana adalah jika saham yang diinvestasikan menurun atau bahkan mengalami kegagalan (issuer default).

Bagaimana memilih reksa dana? Edrin menyarankan agar investor memilih perusahaan manajer investasi yang terpercaya. Caranya, lihat bagaimana kinerja selama beberapa tahun terakhir, ukur pula berapa total dana yang telah dikelola.
"Saat ini, 15 manajer investasi menguasai 80 persen pasar reksa dana," ujarnya.

Ada beberapa jenis reksa dana seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, dan reksa dana terproteksi. Sementara itu, beberapa risikonya yaitu menurunnya nilai aktiva bersih, risiko likuiditas, pasar, wanpresstasi, perubahan peraturan, dan perpajakan.

Semakin lama melakukan investasi, hasilnya lebih optimal, meski dengan dana kecil, dibanding investasi dalam jangka pendek dengan dana lebih besar. "Jika tujuan investasi sudah terkumpul, masukkan ke deposito," ujarnya.

Edrin menyarankan, sebaiknya investasi dilakukan secara berkala (dollar cost averaging), agar tidak pernah pusing dengan pasar. Apa pun kondisi pasar, investor tetap melakukan pembelian reksa dana setiap bulannya.
Selain itu, dia melanjutkan, gunakan reksa dana berbeda untuk tujuan berbeda. Misalnya untuk menyiapkan dana pendidikan anak pertama dengan anak kedua agar tidak mengganggu tujuan yang lain. (art)(mlk)

Lima Tips Menyusun Rencana Pensiun

Setiap orang pasti menginginkan pensiun dengan tenang. Sayangnya, merencanakan  pensiun bukanlah ilmu pasti, karena itu banyak orang gagal dalam menyiapkan masa depan.

Para perencana keuangan memberikan beberapa aturan kepada orang yang akan menyusun rencana pensiun, seperti dikutip dari laman NBCnews:

1. Jangan terlalu optimistis


President of Wealth Financial Group West, Tami Simpson, menjelaskan berpikir terlalu positif bukanlah resep terbaik untuk menabung untuk hari tua. Memasukkan pesimisme dalam menyusun program pensiun juga baik.

"Salah satu tantangan terbesar dalam menyusun perencanaan pensiun adalah membawa harapan orang-orang dalam kenyataan sesungguhnya," katanya.

Optimisme yang berlebihan dapat bias dan menyebabkan kesalahan perencanaan. Melebih-lebihkan skenario kesuksean finansial dan tidak memperhitungkan risiko yang tinggi merupakan kesalahan yang fatal.

"Sederhananya, jangan hanya berharap untuk hari yang cerah, siapkan juga rencana untuk hujan," katanya.

2. Jangan meremehkan pengeluaran


Saat orang memasuki masa-masa emas, maka biasanya orang akan menjadi boros dan melupakan rencana pensiun. Padahal saat pensiun, masih ada kehidupan 20-30 tahun lagi yang membutuhkan dana besar seperti kesehatan, rumah dan kebutuhan sehari-hari.

Saat pensiun, orang akan lebih sering berlibur dan merenovasi rumah daripada saat sedang bekerja. Itu semua membutuhkan dana yang tinggi, bahkan lebih tinggi tiga kali lipat saat masih bekerja.

Inflasi dapat menggerogoti tabungan dan kemampuan seseorang untuk bertahan dalam jangka panjang. Perencana keuangan Mainstay Financial Group, Annalee Leonard mendorong kliennya untuk fokus pada pengeluaran masa depan.

"Kami harus melihat pendapatan, inflasi, kebutuhan jangka panjang, kesehatan medis dan keadaan darurat pada masa depan," katanya.

3. Jangan hanya fokus pada investasi

Investasi memang penting untuk rencana pensiun, namun tidak kalah pentingnya memikirkan yang lain seperti menghapus utang sebelum pensiun dan belajar untuk hidup sederhana dan hemat.

Penulis "How To Retire The Cheapskate Way: The Ultimate Cheapskate’s Guide to a Better, Earlier, Happier Retirement”, Jeff Yeager, mengatakan hidup hemat adalah ujian untuk mengontrol anggaran pensiun, ketika anda tidak lagi memiliki gaji yang masuk ke dalam rekening bank.

Melunasi utang sebelum pensiun adalah inti rencana jangka panjang. Mengubah gaya hidup anda menjadi lebih sederhana dan hemat untuk melunasi utang dapat membantu anda di hari tua.

4. Siapkan dana pendidikan anak sejak dini
Banyak orang yang masih menanggung beban pendidikan anak-anaknya saat mereka mulai masuk masa pensiun, yang berarti mereka sendiri berada di titik risiko finansial.

Merencanakan pensiun berarti memprioritaskan ulang tujuan hidup anda. Menggeser pola pikir sejak dini dengan menyiapkan dana pendidikan untuk anak serta uang darurat  sangat penting.

Mempersiapkan pensiun adalah saat anda harus berkonsentrasi pada keuangan diri sendiri untuk memasuki periode tidak ada lagi aliran pendapatan.

Mendorong anak untuk hidup mandiri dan mencari beasiswa dapat menolong rencana pensiun. Sangat susah bilang tidak kepada orang yang kita cintai, namun memenuhi kebutuhan gaya hidup anak, seperti membelikan mobil untuk kuliah, bukan solusi yang baik.

5. Ketahui kesehatan keuangan anda
Selalu memeriksa kondisi keuangan secara periodik adalah kunci merencanakan pensiun yang baik. Memeriksa kesehatan keuangan dapat berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional sebelum ada masalah, dan ada waktu untuk memperbaiki strategi keuangan.

"Diskusikan dengan seseorang yang dapat memberikan informasi keuangan, meminta nasihat dengan mencari contoh krisis keuangan yang dialami orang lain agar anda tidak terjebak di masalah yang sama," katanya. (umi)(mlk)

Mengasah Naluri Bisnis

Ketika pulang dari  kuliah di Amerika Serikat, Erwin Aksa menggenggam optimisme tinggi. Ia sudah belajar banyak dari para usahawan Amerika dan terutama di ruang kuliah. Tiba di Tanah Air, ia melontarkan banyak ide kepada ayahnya, usahawan Aksa Mahmud. Aksa mendengarkan sambil tersenyum. Lalu berkata perlahan, ”Semua idemu baik, tetapi selama berapa tahun ini ikut saya saja lebih dulu.”

Erwin taat pada anjuran ayahnya. Bertahun-tahun ia mengikuti ayahnya. Ia mempelajari  bagaimana ayahnya mengambil keputusan berinvestasi atau menjual perusahaan yang sudah matang. Ia belajar dari cara ayahnya berunding dengan sesama pebisnis atau mengambil putusan penting pada saat-saat krusial.

Dari hasil pembelajaran selama belasan tahun itu tercipta dalam benak Erwin bagaimana mengawinkan teori di bangku kuliah, praktik di lapangan, dan intuisi bisnis. Ia ingat betul ketika ayahnya menugaskan dirinya menjual semen Bosowa, yang memproduksi 2,5 juta ton, belasan tahun silam. Ia datang sendiri ke beberapa toko bangunan di Makassar. Namun, jawaban para pengusaha sangat mengejutkannya, ”Oh, semen apa ini? Wah, saya tak kenal, jangan dulu, deh.”

Erwin tidak patah arang. Ia datang dan datang lagi ke lebih banyak toko bangunan. Bukan hanya di Makassar, ia  juga ke kota-kota lain di beberapa provinsi. Jawaban yang ia peroleh tidak banyak berbeda. Akhirnya anak muda ini mengubah strategi. Ia menggunakan tenaga profesional untuk seolah mencari semen Bosowa di pasar. Bahkan, mereka memesan semen itu dalam jumlah signifikan. Akhirnya setelah sekian bulan, strategi ini berhasil menanam pemahaman di benak para penjual semen bahwa semen Bosowa diminati orang.

Pelan tetapi pasti, semen ini merebut pangsa pasar. Kini, Bosowa ekspansi besar-besaran sehingga pada tahun 2014 nanti mampu memproduksi semen hingga 12 juta ton. Per hari ini, produksi semen Bosowa mencapai 3,5 juta ton. Bersamaan dengan berkembangnya bisnis Bosowa, ia dipercaya  menjadi CEO  Grup Bosowa.

Darah muda, spirit muda, dan upaya mengawinkan pendidikan di bangku kuliah dengan intuisi bisnis membuat Erwin bergerak cepat. Aspek darah muda dan penggabungan teori, praktik, dan intuisi bisnis ini juga dialami para CEO muda di Indonesia, misalnya Luki Wanandi, Viktor Hartono, dan Budiarsa Sastrawinata.

Luki Wanandi, misalnya, berani melakukan ekspansi ke beberapa jenis usaha, di antaranya di industri komponen otomotif dan jasa. ”Sebelum jadi CEO Grup Gemala dan Santini, saya dibesarkan di lapangan. Jangan pernah berpikir ayah kami langsung memberi jabatan. Kami diplonco dulu di lapangan,” ujar Luki Wanandi.(mlk)
 
Editor :
Rusdi Amral

Peluang Bisnis Es Jelly Manohara

Tawaran es jelly makin marak. Minuman dingin yang satu ini memang menarik sebagai pilihan jajanan bagi anak-anak dan remaja. Apalagi jika ditambah dengan aneka bentuk serta warna jelly yang bervariasi, akan menarik untuk dibeli.

Salah satu tawaran es jelly datang dari Es Manohara. Es Manohara sudah hadir sejak tahun 2011 lalu dan berpusat di Jakarta. Saat ini, Es Manohara sudah memiliki 60 gerai yang seluruhnya milik mitra mereka. Lokasi gerai di Jakarta dan Bandung.

Es Manohara menyajikan es jelly dengan aneka bentuk. Misalnya, bentuk lumba-lumba, bunga, dan hati. Selain itu, ada juga jelly berbentuk mi, telor ceplok, serta telor puyuh pada menu es mi telor. Harga satu porsinya murah meriah, cuma Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per cup.

Jadi, terjangkau untuk anak sekolah dasar maupun remaja di bangku SMP dan SMU. Untuk menjadi mitra Es Manohara, Hilman Rusli, pemilik Es Manohara, menawarkan investasi dengan nilai Rp 4,5 juta.
Dengan mengambil paket seharga ini, mitra akan memperoleh booth, perlengkapan siap jual es jelly, pelatihan, serta bahan baku awal es jelly untuk 150 cup.

Hilman membuat asumsi, dengan menjual 50 cup per hari, mitra bisa memperoleh omzet sebesar Rp 4 juta per bulan. "Laba bersihnya 20 persen hingga 30 persen dari omzet," tutur Hilman. Dengan begitu, mitra bisa kembali modal hanya dalam enam bulan.

Hilman mengklaim, Es Manohara memiliki tiga keunggulan ketimbang pelaku usaha es jelly lainya. Pertama, harga jualnya murah alias terjangkau bagi anak-anak dan remaja. Kedua, bentuknya unik dan variatif sesuai dengan tren yang ada di dunia anak maupun remaja.

Ketiga, tentu saja, sehat. "Karena bahan baku utamanya dari serat," kata Hilman. Menurut Hilman, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es jelly-nya aman untuk dikonsumsi anak-anak.
Sehingga, tidak membuat orang tua khawatir saat anak mereka mengkonsumsi Es Manohara. Anda tertarik bermitra? (Revi Yohana/Kontan)(mlk)

Belajar Otodidak, Muzakki Raih Omzet Ratusan Juta

Muhammad Muzakki sukses menggeluti usaha pembuatan booth sejak 2008. Pria asal Jakarta ini mengerjakan pesanan booth mulai tahap desain hingga pesanan selesai dan siap pakai.

Muzakki menerima pesanan booth dalam pelbagai ukuran, seperti booth mini, booth mini kafe, island booth, hingga booth untuk pameran. Booth-booth tersebut dibuat dalam pelbagai model dan bentuk.
"Desain buatan saya cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti tren yang ada," kata Muzakki.

Konsep desainnya sendiri murni berasal dari idenya, dengan melihat desain-desain booth yang sedang menjadi tren. Kadang, ia juga menerima masukan pelanggan dalam setiap desain booth-nya.
Menurut Muzakki, desain yang sekarang lagi ngetren adalah booth dengan bentuk karakter kartun, didukung gambar-gambar tiga dimensi (3D).

Menurut dia, tampilan booth sekarang memang harus dibuat semenarik mungkin. Dengan begitu, booth yang bakal dipakai sebagai tempat berjualan bisa menarik konsumen untuk mampir dan belanja.

Muzakki mematok tarif setiap desain booth sebesar Rp 300.000. Sementara itu, produksi satu booth Rp 3,5 juta-Rp 37 juta, tergantung ukuran, bahan, dan tingkat kerumitan.

Omzet yang dikantonginya mencapai sekitar Rp 200 juta per bulan. "Dalam sebulan, saya bisa mendesain lebih dari 20 booth dan produksi booth 10 unit hingga 15 unit," kata pria berusia 31 tahun ini.

Muzakki mengaku belajar membuat desain booth secara otodidak. Awalnya, ia membuat booth untuk dipakai sendiri. Kebetulan saat itu ia baru saja memulai bisnis penjualan teh.

Bisnis tehnya ternyata tidak berkembang. Di saat itulah, Muzakki melihat peluang bisnis membuat booth. Ia pun memutuskan untuk fokus menekuni usaha pembuatan booth.

"Awalnya, saya membeli software untuk desain booth. Saya pelajari cara-cara pembuatannya juga. Semua secara otodidak," ujar sarjana Ilmu Fisika ini.

Saat ini, banyak pengusaha waralaba yang memesan booth kepadanya, seperti D'Paris Crepes, Solopuchino, dan Javapuccino. (Revi Yohana/Kontan)(mlk)